Rabu, 10 Desember 2014

Lomba Video Kreatif Dompet Dhuafa 2014 (Menulis Ibu) #Terima Kasih Ibu





FENOMENAL:
Ibu...Surgaku, tidak ada habisnya cerita tentang Ibu, sahabat mari
tonton film/video yang diperankan oleh Penulis Muklisin Albonai dkk,
"Menulis Ibu"karya Fathromi.

Selasa, 02 Desember 2014

Lomba Cerpen Hutan dan Lingkungan Perhutani Green Pen Award 2015 (DL 22 Februari 2015)


Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan & Lingkungan

Syarat-syarat Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan Lingkungan
  • Peserta Warga Negara Indonesia
  • Pelajar SLPTP/sederajat (Kategori A)
  • Pelajar SLTA & Mahasiswa (Kategori B)
  • Guru, Dosen, Penulis/Pengarang dan Umum (Kategori C)
  • Pendaftaran lomba dibuka mulai tgl. 22 Nopember 2014 dan ditutup tgl. 22 Pebruari 2015 (Stempel Pos/jasa Kurir)
  • Judul naskah bebas, tema cerita kehidupan dengan berbagai aspeknya terkait hutan, alam dan lingkungan hidup.
  • Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, indah (literer) dan komunikatif.
  • Naskah adalah karya asli, bukan jiplakan, terjemahan atau saduran dan belum pernah dipublikasikan, disertai dengan dokumen pernyataan diatas materai.
  • Panjang naskah 5 s/d 10 halaman A4, diketik 1,5 spasi huruf Times New Roman ukuran font 12 poin, margin standar.
  • Naskah dicetak atau print out sebanyak 2 (dua) rangkap, file MS-Word dimasukkan dalam CD.
  • Peserta mengirimkan naskah 1 (satu) judul atau maksimal 2 (dua) judul, dikirimkan ke 

Panitia Perhutani Green Pen Award 2015
Perhutani Residence, Jl. Gedung Hijau I No. 17
Pondok Indah, Jakarta Selatan
Tulis kategori A/B/C di sisi kiri atas amplop tertutup.

Ketentuan Lampiran Naskah Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan Lingkungan
  • Biodata lengkap; alamat, nomor telpon/HP, Email yang mudah dihubungi.
  • Foto copy Kartu Pelajar (Kategori A);
  • Foto copy Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa dan KTP bagi Mahasiswa (Kategori B)
  • Fotocopy KTP/Paspor/Kartu Pegawai dan indentitas lainnya (Kategori C)
  • Tulisan singkat tentang salah satu kegiatan Perum Perhutani, diketik rapi minimal 70 kata, diperbolehkan menambah foto apabila ada. Sumber informasi Situs www.perumperhutani.com atau sumber lain dengan menyebut nama sumber.
Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan Lingkungan
  • Nama-nama pemenang akan diumumkan pada tgl 29 Maret 2015 melalui Situs: www.perumperhutani.com
  • Panitia tidak memungut biaya apapun dari peserta lomba, tidak menunjuk perwakilan dan tidak melayani surat menyurat terkait penyelenggaraan ini.
  • Naskah yang dilombakan menjadi milik Perum Perhutani dan dapat diterbitkan untuk kepentingan dokumentasi dan program Komunikasi Perusahaan. Hak cipta pada pengarang.
  • Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.
Hadiah Pemenang Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan  Lingkungan
Hadiah Bagi Pemenang Kategori A
  1. Pemenang 1: Piala, Piagam, Uang Tunai Rp. 3.000.000,-
  2. Pemenang 2: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.500.000,-
  3. Pemenang 3: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.000.000,-
  4. 5 (Lima) Pemenang Harapan: Piagam, Uang Tunai Rp. 500.000,-

Hadiah Bagi Pememang Kategori B
  1. Pemenang 1: Piala, Piagam, Uang Tunai Rp. 4.000.000,-
  2. Pemenang 2: Piagam, Uang Tunai Rp. 2.000.000,-
  3. Pemenang 3: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.500.000,-
  4. 5 (Lima) Pemenang Harapan: Piagam, Uang Tunai Rp. 750.000,-
Hadiah Bagi Pemenang Kategori C
Pemenang 1: Piala, Piagam, Uang Tunai Rp. 5.000.000,-
Pemenang 2: Piagam, Uang Tunai Rp. 3.000.000,-
Pemenang 3: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.500.000,-
5 (Lima) Pemenang Harapan: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.000.000,-

Kontak Panitia Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan Lingkungan
Informasi lomba dapat diakses di website Perhutani Artikel Penulisan Sastra Hijau dapat diakses di FB Sastra Hijau Perhutani Green Pen Award dan  RayaKultura



Ikuti Lomba Menulis Artikel dengan hadiah eksklusif dari Renovit Multivitamin

Ikuti Lomba Menulis Artikel dengan hadiah eksklusif dari Renovit Multivitamin. Simak info lengkap mengenai Lomba Menulis Artikel kali ini:
Lomba Menulis Artikel 
RenoWriting 2014
Tema Kesehatan
Syarat dan Ketentuan:
1. Program RENOWRITING diselenggarakan oleh PT. Konimex Indonesia.
2. Program ini berlangsung dari 9 Mei – 7 Desember 2014.
3. Program ini hanya berlaku di wilayah Indonesia.
4. Cara mengikuti RENOWRITING:
a. Sign up ke http://renovit-multivitamin.com/wp-login.php?action=register
b. Notifikasi akan dikirimkan via email.
c. Menuliskan artikel yang bertema:
- Menu Sehat
- Olah Tubuh
- Gaya Hidup
d. Peserta mengumpulkan poin sebanyak mungkin melalui artikel dan aktivitasnya di renovit-multivitamin.com.
5. Tentang sistem poin
Peserta akan mendapatkan poin pada saat:
a. Sign up ke renovit-multivitamin.com – 100 POIN
b. Login ke renovit-multivitamin.com – 1 POIN
c. Artikel approved kemudian published – 80 POIN
d. Mengomentari artikel – 5 POIN
e. Peserta share link yang ada di renovit-multivitamin.com saat dalam posisi login – 10 POIN
6. Tentang artikel
a. Artikel yang ditulis boleh berupa artikel orisinil atau saduran (bukan jiplakan) dari tulisan lain.
b. Artikel saduran harus menyertakan sumbernya.
c. Image pendukung boleh diambil dari internet, dan harus menyertakan sumbernya.
d. Artikel ditulis dengan bahasa Indonesia serta menggunakan EYD yang baik dan benar.
e. Setiap artikel terdiri dari minimal 200 kata dan maksimal 500 kata.
f. Artikel boleh dibuat bersambung; dengan syarat tidak lebih dari 3 seri, menggunakan judul yang sama dilengkapi dengan numerik urutan, dan di-submit pada saat bersamaan.

Contoh: Menu Sarapan Sehat (1), Menu Sarapan Sehat (2), Menu Sarapan Sehat (3)
g. Isi artikel tidak boleh menyinggung norma kesopanan dan SARA.
h. Artikel akan melalui proses moderasi oleh penyelenggara sebelum published ke renovit-multivitamin.com.
i. Jika artikel yang dikirimkan terbukti melanggar ketentuan, maka pihak penyelenggara berhak mendiskualifikasi artikel yang bersangkutan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
7. Tentang pemenang dan hadiah
a. First published articles
Untuk 30 pengirim artikel pertama yang disetujui (approved), masing-masing mendapatkan hamper Renovit.
b. Monthly winners
Setiap bulan selama periode berlangsung akan dipilih 3 pengirim artikel dengan pencapaian poin tertinggi (pada bulan tersebut, bukan akumulasi), masing-masing mendapatkan hamper Renovit edisi spesial.
c. Period winners
Pada akhir periode akan dipilih 5 pengirim artikel dengan jumlah poin total tertinggi (akumulasi selama periode), yang akan meraih:
• Nike Fuel Band untuk masing-masing peserta dengan poin tertinggi 1, 2, 3
• Voucher MAP Rp 500.000 untuk masing-masing peserta dengan poin tertinggi 4, 5
Note: Semua pemenang diutamakan yang poinnya minimal 30% berasal dari tulisan yang disubmit.

8. Dengan ikut serta dalam kompetisi ini, maka peserta telah dianggap setuju dan mengijinkan PT. Konimex untuk menyimpan dan menggunakan semua data/informasi yang peserta berikan untuk keperluan penjualan, pemasaran dan promosi.
9. Peserta wajib memberikan semua informasi yang diminta dengan benar. Jika informasi yang diminta tidak benar atau tidak ada, maka peserta tidak dapat mengikuti kompetisi ini.
10. Keputusan penyelenggara adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.
11. Jika karena alasan apapun pemberian hadiah tidak dapat berjalan sesuai rencana, penyelenggara memiliki hak untuk memodifikasi ketentuan pemberian hadiah yang senilai dengan hadiah yang telah dijanjikan.
12. PT. Konimex tidak bertanggung jawab atas kesalahan apapun yang berhubungan dengan promosi program ini, dimana kesalahan tersebut terjadi di luar pengawasan yang sewajarnya PT. Konimex.
13. Promo ini tidak dapat berlaku untuk karyawan, agency, biro iklan, dan pihak ketiga (termasuk anggota keluarga dari PT. Konimex) yang turut bekerjasama menyelenggarakan program ini.
14. Program ini tidak dipungut biaya. Hati-hati terhadap penipuan.
15. PT. Konimex berhak untuk memodifikasi syarat dan ketentuan serta peraturan-peraturan dari program ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
16. Informasi terkini mengenai kompetisi ini bisa didapatkan dengan cara bergabung di akun twitter (@sahabatbugar) serta Facebook fanpage (Sahabat Bugar).

Kontak penyelenggara:
Twitter: @sahabatbugar
FB : Sahabat Bugar

RENOVIT-MULTIVITAMIN.COM

Program Menulis Autobiografi (Buku Solo) DL. 6 Januari 2015.


Assalamualaikum Sahabat Pena....
Berjumpa lagi dengan kami dari Goresan Pena Publishing, pada kesempatan kali ini, kami mengadakan sebuah program untuk menulis autobiografi...
Autobiografi adalah Biografi yang ditulis oleh seseorang tentang kehidupannya, tentang perjalanan hidupnya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya yang dianggap berkesan dan istimewa. Mulai dari anak-anak sampai waktu yang ditentukan oleh Penulis. 
Yuukk simak ketentuannya :
  1. Kamu adalah member Group GORESAN PENA PUBLISHING.
  2. Daftarkan nama kamu ke email event.goresan.pena@gmail.com dengan subjek AUTO-NAMA KAMU.
  3. Kamu wajib mengirim karya selama event berlangsung minimal seminggu sekali untuk memantau perkembangannya.
  4. Kirim Autobiografi ke email event.goresan.pena@gmail.com dengan subjek NAMAMU_SUB JUDUL
  5. Jumlah tulisan maks. 10 subjudul (bab). Satu bab maksimal 5 halaman ukuran A4.
  6. Format isi terdiri dari : Judul Naskah, dan Isi. Dan save file wordnya dengan nama : BAB Ke-_JUDUL
  7. File di attach dalam bentuk Office Word 2003 dan atau 2007.
  8. Kamu akan mendapatkan fasilitas dari kami sebagai berikut :
-          ISBN (Register)
-          Editing
-          Layout
-          Desain Cover
-          Buku Terbit (Register)
9. Pendaftaran kami tutup pada tanggal 15 Desember 2014.
10. Program ini berlangsung dari 1 Desember 2014 hingga 6 Januari 2015.
11. Seluruh karyamu akan dijadikan sebuah buku autobiografi.
12. Peserta otomatis gugur bila tidak menyelesaikan tulisannya.

Dalam program ini tidak ada reward/hadiah, kami memfasilitasi bagi sahabat-sahabat semua yang ingin berkarya dan mempunyai buku atas nama senidiri. Dan tentunya berlatih membiasakan menulis.

Ayo tunggu apalagi, daftarkan namamu segera dan jadikan hidupmu lebih berkesan. Tuliskan semua keistimewaan hidupmu bersama kami. Selamat berkarya.
Salam Pena.

Ket. : Register : sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk lebih lanjut lihat paket-paket di blog kami (www.goresanpena2012.blogspot.com)

LOMBA MENULIS HARI IBU 2014

EVENT MENULIS PUISI DAN CERMIN "ENGKAULAH SURGAKU" - DL 28 DESEMBER 2014


Oleh Peri Kecil
Salam Sastra dan Literasi!

Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak hanya sepanjang galah. Begitulah peribahasa yang menggambarkan betapa besarnya kasih seorang ibu kepada anaknya. “Surga berada ditelapak kaki ibu”,dan begitulah pepatah yang sudah lama sekali kita kenal. Pernahkah kalian mencoba untuk menyentuhnya? ^,^

Dalam rangka menyambut hari Ibu yaitu pada tanggal 22 Desember, PJ Peri Kecil bekerja sama dengan PENERBIT OKSANA mengajak kalian untuk berpartisipasi dalam event menulis puisi dan cermin bertajuk “Engkaulah Surga-ku”. Dalam Event ini, kalian dipersilahkan menuangkan rasa kasih sayang kalian pada Ibu tercinta ^_^

Sebelumnya, yuk simak terlebih dahulu syarat dan ketentuan untuk mengikuti event ini. Baca dengan teliti, yah. Kawan!

1.       Peserta adalah warga negara Indonesia (Tidak dibatasi Usia dan Jenis Kelamin)

2.      Syarat Wajib:
·                     Bergabung dengan Grup “OKSANA MENULIS” (http://www.facebook.com/groups/623969087691252 )
·                     Peserta wajib LIKE Facebook Fanspage Penerbit Oksana (https://www.facebook.com/pages/Penerbit-Oksana/1467715573445659 )
·                     Berteman dengan Penerbit Oksana (https://www.facebook.com/penerbit.oksana )
·                     Berteman dengan FB Peri Kecil (https://www.facebook.com/catatanpericil )
3.       Jenis tulisan PUISI dan CERMIN dengan tema “Engkaulah Surga-ku” (Boleh mengikuti salah satu kategori saja, boleh keduanya)

4.       Naskah harus karya asli penulis. Bukan jiplakan, saduran atau pun terjemahan. Belum pernah dipublikasikan di media cetak maupun elektronik dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba lain.

5.       Judul bebas dan karya tidak menganduk unsur SARA dan pornografi.

6.       Dengan mengikuti Event ini, berarti penulis menyatakan bahwa karyanya menjadi hak pelaksana lomba (untuk menerbitkan), sedang hak cipta tetap pada penulis.

7.      Ketentuan Naskah:
·                     Naskah diketik rapi di Ms. Word dengan ukurankertas A4, jarak spasi 1,5. Font Times New Roman 12 pt, margin 3333 (bataskanan, kiri, atas bawah masing-masing 3cm).
·                     Panjang puisi maksimal 20 baris tidak termasukjudul dan titimangsa sedangkan Cermin maksimal 500 kata tidak termasuk judul dan titimangsa.
·                     Sertakan judul diawal tulisan dan titimangsa (Tempat dan tanggal pembuatan karya) diakhir tulisan serta persembahan khusus untuk ibu kalian tercinta.
Contoh:
ENGKAULAH SURGA-KU (judul)

(Isi puisi/cermin)
..................................
.................................
.................................

Tangerang, 22 Desember 2014 (Titimangsa)
*kupersembahkan puisi/cermin ini untuk wanita yang luar biasa Ibu Siti Suriyatni, ibuku tercinta :* (persembahan khusus)
·                     Diakhir naskah sertakan biodata narasimu maksimal 50 kata. Meliputi nama, nama FB, alamat Email, no HP, serta prestasi menulismu dalam dunia kepenulisan (jika ada).
·                     Naskah dikirim ke email:duniaperikecil04@gmail.com cc;oksana.menulis@gmail.com berbentuklampiran (attachment), tidak ditulis di badan email. Badan email biarkan kosong.
·                     Format pengiriman naskah untuk nama file dan dan di subjek email:

=> Untuk puisi: PUISI_Judul Puisi_Nama Penulis
Contoh => PUISI_Engkaulah Surga-ku_Peri Kecil
=> UntukCermin:CERMIN_JudulCermin_NamaPenulis
Contoh=> CERMIN_Engkaulah Surga-ku_Peri Kecil

8.       Memiliki akun FB dan memposting info lomba ini dengan mengetag minimal 15 orang teman literasimu, termasuk akun Peri Kecil.

9.       Update peserta InsaAllah akan dilakukan setiap hari Minggu di Grup Penerbit Oksana atau akun Peri Kecil.

10.  Pengiriman naskah ditunggu paling lambat tanggal 28 Desember 2014 pukul 23.59WIB.
11.   Pengumunan pemenang dan kontributor karya diumumkan pada tanggal 4 Januari 2015 di Grup Penerbit Oksana.

12.  Bagi peserta yang tidak mengikuti semua ketentuan diatas dengan terpaksa akan langsung didiskualifikasi.

13.   Akan dipilih 60 karya puisi dan40 karya Cermin terbaik yang akan dibukukan dalam antologi bersama. Juara dari tiap kategori akan dipilih dari keseluruhan naskah yang terpilih. Seluruh kontributor akan mendapatkan E-Sertifikat dan potongan paket penerbitan sebesar 50ribu.

 Juara 1 Puisi: E-Sertifikat + Voucher Penerbitan 250Ribu + bukubukti terbit
Juara 2 Puisi: E-Sertifikat + Voucher penerbitan 200Ribu
Juara 3 Puisi: E-Sertifikat + Voucher penerbitan 150Ribu


Juara1 Cermin: E-Sertifikat + Voucher Penerbitan 250Ribu + buku bukti terbit
Juara2 Cermin: E-Sertifikat + Voucher penerbitan 200Ribu
Juara 3Cermin: E-Sertifikat + Voucher penerbitan 150Ribu

NB: Info paket penerbitan bisa dilihat di http://penerbitoksana.blogspot.com

Ayo, kawan... tunggu apa lagi? Asahpena kalian dan mulailah menarikannya diatas kertas dengan mengungkapkan rasasayang kalian pada Ibu melalui event ini.
Semangat berkarya, kawan. Janganmenyerah, berusahalah ^_^

Untuk informasi lebih lanjutsilakan hubungi Peri Kecil memalui akun FB Peri kecil.

Salam,


PJ Peri Kecil

CINTA MAKSIAT


Saya adalah seorang pelajar putri. Sejak kecil, saya selalu berpegang teguh pada agama. Namun, sangat disayangkan, saya tidak memakai jilbab. Walau di dalam keluarga saya menghadapi banyak masalah, saya selalu berusaha melaksanakan ibadah secara rutin. Saya sangat dekat kepada Allah.
            Kondisi berubah saat saya mulai bergaul dengan banyak orang yang jauh dari Allah. Sedikit demi sedikit daya terpengaruh oleh mereka. Apalagi saat saya memasuki bangku kuliah, posisi saya semakin sulit. Kondisi lingkungan benar-benar telah bercampur antara laki-laki dan perempuan.
            Saya mulai bergaul dengan teman-laki-laki secara wajar. Hingga suatu hari, hubungan biasa itu berubah menjadi hubungan istimewa dengan salah seorang dari mereka. Awalnya kita hanya bersahabat. Tidak berapa lama kemudian kita mulai berterus terang dengan perasaan masing-masing yang lebih dari sekadar berteman. Kita sepakat untuk menjauhi hal-hal haram dan tetap berpegang dengan cinta kita yang suci dan bersih.
            Ia mulai menelepon saya dan mengatakan bahwa ia tidak bisa jauh dari saya. Setelah lama menolak, akhirnya saya menurutinya. Akhirnya, saya sering berbicara dengannya melalui telepon. Saya menunggu seisi rumah pergi bila hendak ngobrol dengannya. Jika salah seorang keluarga saya pulang, saya berbohong, telepon itu dari salah seorang teman wanita saya. Saya seperti menjadi seorang pencuri, atau orang melakukan dosa dan berusaha menyembunyikan dosanya.
            Lambat laun, masalah itu menjadi melebar, saya pun mulai pergi dengannya, namun ditemani oleh teman-teman saya. Setelah itu, kita mulai pergi berdua-duaan, sampai akhirnya melebar pada hal-hal yang dilarang oleh syariat.
            Namun, shalat, prinsip pada agama, dan pendidikan menahan saya untuk jatuh pada jurang kehancuran. Seperti biasanya, ia pun meninggalkan saya setelah terjadi beberapa masalah di antara kami. Itu tentu menjadi pukulan berat bagiku. Sepeninggalnya, saya merasa tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa saya cintai selain ia.
            Ia (pacarku) dahulu selalu mengatakan bahwa saya tidak mencintainya. Kalau saya mencitainya, otomatis saya memberikan apa yang ia minta. Bagaimana mungkin saya bisa membuktikan rasa cinta saya kepadanya, sedangkan bagi ia, bukti cinta adalah dengan melakukan hubungan suami istri. Saat pulang ke rumah, saya selalu tidak bisa memejamkan mata. Ruh saya melayang memikirkan bagaimana cara saya menghadapinya. Saya belum siap menghadapi kematian dalam keadaan seperti ini.
            Suatu hari, saya tahu ia menghadiri salah satu pengajian. Saya juga tahu ceramah agama itu terbuka untuk laki-laki dan perempuan. Saya berniat mengadu kepada Syaikh dan memintanya mengatakan kepada mantan pacar saya agar ia kembali kepada saya; agar ia berjanji di depan Syaikh untuk tidak melakukan kesalahan kembali.
            Saya pun pergi. Namun, yang saya dapati adalah hal yang sangat berlawanan. Penceramah berbicara tentang perasaan-perasaan seorang mukmin terhadap Tuhannya dan bagaimana seharusnya ia bersikap dengan-Nya. Ceramah agama itu sangat menarik, hingga saya merasa bahwa saya dalam keadaan dahaga dan telah mendapatkan ‘minuman’ saat itu. Seolah hidup saya selama ini dalam kekosongan, dan baru terisi pada hari itu.
            Saat keluar dari ceramah itu, rasanya ingin sekali  memeluk teman-teman wanita saya dan mencium mereka; mengusap kepala anak-anak jalanan, hingga saya melupakan bahwa saya telah melakukan dosa dan berharap untuk bertaubat. Saya merasa Allah telah mengampuni dosa-dosa saya, karena saya tahu, Allah sangat Pemurah dan sangat Pengasih. Saat itu, karena karunia Allah jugalah, saya mulai mengajar  Al-Qur’an dan lebih berdisiplin dalam beribadah. Saya memohon kepada Allah, semoga saya bisa mencari wasilah (perantara) bagi banyak orang untuk mendapatkan hidayah Allah. Saya berusaha merangkul orang-orang. Alhamdulillah, saat itu saya merasa benar-benar telah siap menghadapi kematian. Saya merasa tenang dan tidak takut lagi. Saya selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, dan Allah akan seperti persangkaan hamba-hamba-Nya.

            Amru Khalid mengomentari kisah ini : Cerita sederhana ini merupakan sebuah proses pergantian dari cinta kepada seorang laki-laki menjadi cinta kepada Allah. Jika saya memberi nasihat, bahwa bagi seorang wanita, daripada dia mencintai seoang pemuda, lebih baik dia mencintai Allah, tentu Anda akan menertawakan saya. Namun, setelah membaca cerita yang diungkapkan langsung oleh orang yang telah mengalaminya, saya bisa mengatakan kepada Anda semua, “Apa pendapat Anda, jika kita hidup dalam naungan cinta kepada Allah, hingga terbinanya sebuah perkawinan? Saya bertaruh, jika ada seorang wanita yang mencintai seorang pemuda, tetapi dia tetap dalam kecintaan kepada Allah, atau hubungan kepada Allah berjalan seperti biasanya. Tentu dia akan merasakan bahwa kondisinya mengalami kemunduran. Mari kita mencoba menyimpan perasaan kita hanya untuk Allah semata, karena Dia-lah satu-satunya yang memberikan nikmat kehidupan di atas dunia ini. Itulah yang dituturkan oleh Hasan bin Tsabit, saat  ia bekata,
Wahai Tuhan aku tidak akan meninggalkan pintu-Mu
Dan tidak akan berusaha menggapai pintu lain selain pintu-Mu.
Aku akan menenun baju keridhaan-Mu
Sungguh aku sangat tersanjung telah menjadi salah satu dari hamba-hamba-Mu.
Aku berbisik lirih dalam keheningan subuh
Saat dikatakan  Siapakah Tuhan-Mu?
Tuhanku adalah Sang pencipta Alam
Aku sungguh sangat terhormat telah menjadi salah satu dari hamba-hamba-Nya.
Tuhanku adalah yang menerbitkan fajar
Aku tidak akan berusaha menggapai pintu lain selain pintu-Mu.

            Saya duduk santai bersama sekelompok anak muda. Saya bertanya kepada mereka, “Apakah nikmat terbesar yang Allah berikan untuk mereka?” sebagian mereka menjawab, “Ayah dan ibuku.” Sebagian lain menjawab, “Harta.” Yang ketiga menjawab, “Ampunan atas segala dosa-dosa.” Namun, ada seorang pemuda yang baru berumur sekitar tujuh belas tahun menjawab, “Nikmat terbesar adalah Tuhan kita adalah Tuhan kita saat ini.” Maksudnya, nikmat terbesar adalah kekuasaan Allah, karena Dialah Tuhan Yang Maha Menyayangi, Maha Mengampuni, Maha Memaafkan. Semua itulah yang menyebabkan manusia merasakan besarnya kenikmatan-Nya
            Nikmat yang besar itulah yang diutarakan oleh saudari kita dalam cerita di atas, “Rasanya aku ingin berlari-lari di jalan....” Itulah tanda-tanda kecintaan Anda kepada Allah. Cobalah, niscaya Anda akan mendapati kebenarannya.
            Jika Anda menerima cinta dari Allah, niscaya Anda akan merasakan kebahagiaan dan kesenangan. Seolah dunia telah berada di tangan Anda, karena Anda telah menjadi milik Rabb. Allah telah menjadi hal yang paling berharga dalam hidup Anda.
            Sari Hikmah :

            Wahai diriku yang jauh dari suci, saudaraku yang hampir mengotori fitrahmu, tahukah kita apa mutiara yang paling indah dan berharga yang dikaruniakan Allah kepada kita? Ia adalah kusucian (fitrah). Allah SWT selalu menghendaki setiap hamba-Nya tetap dalam kesucian hakiki, makanya Dia melarang dengan sangat mendekati apalagi melakukan zina. Dengan rahmat-Nya, Dia berfirman,
            “Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang sangat buruk.” (QS. Bani Israil, 17 : 32).
            Kita harus jeli dan berhat-hati dengan perkara zina ini, kadangkala ia bisa terjadi pada setiap celah dan kondisi. Rasulullah SAW bersabda,
            “Bani Adam (manusia) tidak dapat menghindar dari perbuatan (yang mengantarkan kepada) zina, yang pasti akan menimpanya, yaitu zina mata adalah dengan melihat, zina telinga adalah dengan mendengar, zina lidah adalah dengan ucapan, zina tangan adalah bertindak kasar, zina kaki adalah dengan berjalan. (Dalam hal ini), hatilah yang punya hajat dan cenderung (kepada perbuatan tersebut), dan farji (kelamin) yang menerima atau menolaknya.” (HR. Muslim).
            Saudarku, apakah kita tidak merasa khawatir dan takut? Karena semua anggota tubuh kita akan ditanya satu persatu. Pada saat itu, mulut kita terkunci, namun semua anggota badan kita berbicara dan bersaksi.
            “Pada hari ini Kami tutup mulut-mulut mereka, dan berkata kepada Kamu tangan-tangan mereka dan kaki-kaki mereka memberikan kesaksian terhadap apa yang mereka usahakan (dahulu).” (QS. Yaa Siin, 36 : 65, lihat juga QS. Fushshilat, 41 : 21).
            Sungguh dunia ini telah belebur dengan perangkap maksiat. Kita akan mudah terjerumus dan terjatuh jika tidak hati-hati menyikapinya.
            Maka dari saudaraku, saudariku yang muslimah, jika saya boleh meminta, memohon, jagalah baik-baik mutiara kesucianmu...jangan sekali-kali ia ternodai. Demi Zat yang Maha Pengasih, betapa hancurnya hati kita, tidak tenangnya batin, memberontaknya jiwa jika kita mendapati kesucian itu ternodai, hilang, lalu jika ia hilang di manakah akan kita cari? Ia tidak bisa diganti dan satu-satunya. Tidakkah kita merasakan keperihan saat melihat jasad ini kotor, hina bahkan menjijikan, padahal ia telah dikaruniakan oleh Allah dan mulia sementara kita sendiri yang mengotorinya. Yakinlah saudaraku, saudariku yang muslimah, kita harus tetap menjaga kesucian diri, hati dan jiwa kita. Karena di situlah letak kemulian seorang hamba di sisi Rabb-nya. Allah sangat menyayangi kita dan mencintai kita, maka bisakah kita mencintai-Nya? Salah satu pembuktian cinta kita adalah menjaga kusucian yang satu-satunya Allah titipkan. Maka jauhilah hal-hal yang mendekati perbuatan zina, salah satunya berdua-duakan dengan lawan jenis atau pacaran. Islam tidak pernah menghalalkan hubungan ini, karena ia adalah jembatan menuju zina dan merampas kesucian manusia. Maka, jika seseorang itu melakukannya sangat berat hukumannya. Apalagi itu dlihat oleh orang banyak, itulah yang terjadi hari ini, ada saja manusia yang tidak malu dilihat orang melakukan hal tersebut dan dilihat diseluruh dunia? Betapa besar murka Allah baik di dunia maupun di akhirat.
            “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seseorang dari keduanya seratus (kali) dera, dan jangan belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman keduanya itu disaksikan oleh segolongan orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nur, 27 : 2).
   Dari Anas ra. Berkata, Rasulallah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari tanda kiamat adalah hilangnya ilmu, ditetapkannya kebodohan, diminumnya khamar, dan dilakukannya zina secara terang-terangan.”
“Akan ada sebagian di antara umatku yang menghalalkan zina (termasuk pacaran), sutera dan minuman keras serta alat-alat musik.” (HR. Bukhari).
            Semoga Allah menjauhkan dan melindungi kita dari perbuatan keji dan hina ini serta memberikan hati yang selamat.

            Muhasabah :
             
Berapa seringkah kita menghardik orang tua kita? Tidak mematuhi mereka? Berapa seringkah kita telah meninggalkan perintah shalat, padahal itu tiang agama kita? Barapa banyakkah kita makan dan minum yang diharamkan Allah? Berapa sering telinga kita yang mendengar maksiat? Saudaraiku, seberapa seringkah mulut kita berkata-kata tajam dan menyakti orang lain atau mengunjingnya? Berapa sering kita pernah berdua-duaan dengan lawan jenis? Wahai saudariku yang muslimah, dari sejak kapan engkau tidak menutup kepala dan setiap laki-laki non muhrim secara cuma-cuma melihat rambutmu? Apa yang membuatmu tidak mau menutup aurat? Atau ada yang sudah tapi hanya memakainya karena peraturan lembaga? Atau memakai jilbab tapi tidak seperti berpakaian seorang muslimah? Tidakkah kita takut kobaran api neraka yang membakar semua aurat yang terbuka tersebut?? Padahal menutup uarat itu wajib dan perintah Allah dalam Al-Qur’an. Wahai saudaraku, mengapa kita sering mengumbar syahwat, tidak mau menjaga mata dan pandangan kita? Jagalah mata hati kita agar bisa selamat.
Sebagai wanita yang selalu tergoda, kami sering membuka aurat, melepaskan kerudung kami, tidak memakai jilbab yang Engkau perintahkan dalam Al-Qur’an-Mu, seolah-olah kami tidak tahu, itulah kami wahai Rabb yang Maha Pengampun, mulai saat ini kami akan selalu menutup aurat dan menjaga kesucian kami. Semoga kami Engkau berikan kekuatan untuk menjadi karunia terbaik di sisi orang yang beriman, Karunia terbaik yang diperoleh seorang mukmin setelah ketaatan kepada Allah adalah mendapatkan (menikahi) istri shalehah.” (HR. Ibnu Majah).

Ya Allah, banyak dosa mulut, telinga dan tangan kami kepada saudara-saudara kami. Semoga mereka bisa memaafkan kami dan Engkau mengampuni kami. Kami sadar dan insyafi semua ini.
Jangan jadikan tubuh kami kayu bakar api neraka, maka maafkanlah segala dosa kami yang lalu, sekarang dan yang akan datang.
Dalam buku Memo Cinta untuk Musafir di Jalan Allah, ada sebuah do’a meminta maaf yang ditulis oleh Imat Hikmatullah:
Ya Allah,
Aku mohon ampun kepada-Mu
di hadapanku, ada orang yang didzalimi
Aku tidak menolongnya.
Kepadaku, ada orang yang berbuat baik
Aku tidak berterima kasih kepadanya
Orang bersalah meminta maaf kepadaku
Aku tidak memaafkannya
Orang susah memohon bantuan kepadaku
Aku tidak menghiraukannya
Ada hak orang mukmin dalam diriku
Aku tidak memenuhinya
tampak di depanku aib mukmin
Aku tidak menyembunyikannya
di hadapkan kepadaku dosa
Aku tidak menghindarinya
Ilahi,
Aku mohon ampun
dari semua kejahatan itu
dan yang sejenis dengan itu
Aku sungguh menyesal
biarlah itu menjadi peringatan
agar Aku tidak berbuat yang sama sesudahnya
sampaikan shalawat dan salam  kepada Nabi Muhammad dan keluarganya
penyesalan atas segala kemaksiatan
tekadku untuk meninggalkan kedurhakaan
jadikan itu semua taubat yang menarik kecintaan-Mu.
Wahai Zat Yang Mencintai orang-orang yang bertaubat. (Dikutip dari do’a I’tidzar : do’a meminta maaf yang pernah diucapkan oleh Ali bin Husayn).

“Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar dunia, padahal kematian terus mengincarnya. Dan kepada orang yang melalaikan kematian, padahal maut tak pernah lalai terhadapnya. Dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.” (Salman Al-Farisi r.a).
Oleh; Ust. Tajuddin Nur, Lc & MR.TM dari buku MENCARI HATI YANG HILANG










KUBAYAR WAKTU 1 JAMMU NAK

JANGAN PERNAH LUPA


Ku Bayar Waktu 1 Jam mu, Nak!
Al kisah ...seorang pemuda yang dibesarkan dengan belaian kasih ibu tercintanya. Setelah beranjak usia produktif, muncul keinginan besar dari pemuda tersebut ingin mandiri dan membahagiakan ibunya. Wal hasil.. dengan kerelaan yang berat, sang ibu merelakan anaknya merantau ke negeri seberang yang konon perekonomiannya jauh di atas bangsa ini, apa lagi dibandingkan dengan ekonomi di kampungnya.
Seiring waktu dan secara bertahap sang anak mengalami kesuksesan di rantau, kesuksesan yang disertai dengan kesibukan yang seimbang. Gajinya yang tergolong besar bahkan sangat besar jika dibanding dengan pembesar yang ada di negeri ini memang layak diterima sang anak jika dilihat dengan aktivitas dan kesibukannya.
Keinginan untuk membahagikan ibunya di kampung tetap merupakan skala prioritasnya. Hampir tiap bulan sang anak memberi ibunya uang yang nilainya sangat besar. Sang ibu membuat kantong dari kain, setiap kali sang ibu mendapatkan uang kiriman anaknya, sang ibu menyimpannya di kantong kain tersebut.
Waktu terus berlalu.., sudah bertahun tahun sang anak tidak pulang. Uang kiriman sang anak sudah memenuhi isi kantong kain milik ibunya, tidak terhitung lagi jumlah bersihnya. yang jelas jumlahnya jauuuh melebihi gaji sang anak untuk tiap bulannya.
Pagi hari raya pun tiba...ini adalah pagi hari raya ke 5 kalinya sang anak tidak pulang ke kampung halamannya. Sang ibu duduk sendirian di kursi santainya, secarik kertas yang bertuliskan sederet nomor terlihat erat digenggaman sang ibu, beberapa kali dibacanya, kemudian digenggamnya kembali. Dengan bantuan seseorang di kampungnya, sang ibu meminta untuk dapat berbicara kepada anaknya lewat beberapa digit nomor yang tercantum di kertas lusuh akibat eratnya genggaman.
Jauh di rantau sana, terdengar dering telpon selluler milik sang anak. Terlihat di layar handphone beberapa digit nomor yang tidak dikenal. Komunikasi pun tersambungkan.. "Siapa ini..??" kata anaknya. "Ini ibumu mau bicara," jawaban dari seseorang yang membantu ibunya tersebut yang sejurus kemudian memberikan ganggang telpon ke ibu pemuda tersebut. Ganggang telpon sudah di tangan sang ibu, untuk beberapa saat tidak ada kata yang bisa diucapkan sang ibu. Akhirnya hanya sebait kalimat saja yang keluar dari mulut sang ibu saat itu. "Bisa kau pulang walau untuk satu hari, Nak??". Sejurus kemudian sang ibu langsung meletakkan ganggang telpon ke dudukannya semula, bersamaan dengan itu dari handphone sang anak langsung terdengar nada bit berulang-ulang yang menunjukkan putusnya komunikasi.
Sang anak sudah tidak bisa konsentrasi lagi saat itu, naluri sebagai seorang anak mencuat, sosok sang ibu langsung terlintas ditiap butiran darah yang mengaliri otaknya, otaknya benar-benar buntu untuk memikirkan apapun, yang ada dalam isi otaknya adalah "pulang dengan amat sangat segera." Tanpa persiapan dan perencanaan apapun, sang anak membatalkan apapun yang menjadi agendanya hari itu. Dirinya segera menuju arah bandara dan menaiki pesawat yang paling cepat keberangkatannya hari itu menuju ibu kota provinsi di mana kampungnya berada. Dari ibu kota provinsi tersebut sang anak harus menaiki bus beberapa jam untuk sampai ke kampung halamannya.
Tiba di kampung....
Lama sang anak berdiri di depan halaman rumah. Sebuah rumah yang sudah lama ia tinggalkan dan terlihat sepi. Air matanya mengalir sebelum sosok ibunya terlihat olehnya, sang ibu yang sudah bertahun tahun ia tinggalkan. Sang ibu masih berada di kursi santainya, tidak ada kata-kata yang terlontar ketika itu melainkan hanya sembah sujud yang disertai isak tangis dan air mata sang anak. Sementara sang ibu belum menampakkan reaksi apapun, belum terlihat butiran air mata yang merembes di pelupuk matanya. Sikapnya masih sulit untuk ditebak ketika itu.
Beberapa menit kemudian...
Situasi pun mereda, suasana sudah mulai sedikit kondusif untuk berbicara. Segala gejolak emosi yang tadinya tertahankan dan mendesak di dada telah mulai mencair dan keluar beserta deraian air mata sang anak. Mereka berdua kemudian duduk di lantai dengan alas sebuah tikar pandan. Terlihat beberapa potong kue hari raya dan gelas minuman menghiasi jarak antara mereka berdua.
"Berapa gaji kau sebulan nak..??" Ibunya memulai pertanyaan. “Kalau dihitung dengan mata uang kita sekitar 50 juta.” Jawab sang anak.
Kemudian sang ibu beranjak dari tempat duduknya, menuju ke kamarnya dan mengambil sebuah kantong kain yang berisi penuh dengan uang kiriman anaknya. Kemudian sang ibu duduk kembali di tempat duduknya semula yang berada tepat di depan anaknya. Kemudian ibunya berkata :
“Sekarang dengarkan ibu, nak.” Ibunya berkata dengan suara yang berat.
“Ibu mohon kepadamu untuk satu kali ini saja…” terdengar suara ibunya yang semakin berat, dan kemudian terlihat butiran air mata yang mulai merembes d ipelupuk mata ibunya. “Engkau duduk di sini selama 1 jam saja bersama ibu, dan ibu bayar waktumu ini dengan semua uang ini.” ***SELESAI****
(A Story by Icun Abra bin Abdullah)

Kado cinta hikmah renungan:

Sahabat, “Sesungguhnya yang membahagiakan orang tua adalah ketika melihat jasad anaknya yang menjenguknya, bukan uang anaknya. Bagi orangtua, satu jam bahkan kurang dari satu jam bersama anaknya jauh lebih bermakna dari seluruh kekayaan anaknya meskipun sang anak orang yang paling kaya di atas dunia ini. Buat yang lagi merantau, buat yang sudah lama tidak menjenguk orang tuanya. Pulanglah…Lihatkan senyumanmu kepada orang tuamu, izinkan mereka melihat puas wajahmu walau untuk satu detik saja.” Begitulah komentar dari Icun Abra saat mendengarkan kisah ini dari salah seorang ustadz yang berceramah di bulan Ramadhan 2007.
Sungguh betapa besarnya kasih sayang dan cinta seorang ibu. Takkan tergantikan sepanjang masa dan oleh materi. Dia hanya butuh anaknya, anak yang dikandung dan dilahirkan dari rahimnya sendiri dengan mempertaruhkan nyawanya. Bahkan waktu 1 jam lebih berharga dari yang diberikan anaknya. Maka, dari itu apa yang terjadi dalam kehidupan kita setiap harinya ada pesan cinta, moral dan kasih sayang yang telah diselipkan di celah-celah alam semesta ini. Hidup akan indah saat setiap orang mau menunjukan cinta dan kasih sayang secara nyata, baik itu pada orang tua, kekasih, sesama maupun dengan alam sekitar.
Satu hal yang harus kita ingat bahwa untuk meraih sukses dan bahagia, salah satu kuncinya adalah berbakti pada orang tua. Kita tidak akan menemukan kesuksesan sejati jika kita melupakan mereka yang berjuang untuk kita sehingga kita bisa meraih semua itu. Salah satu pesan cinta dari kehidupan dan sebagai inspirasi sukses terbesar adalah selalu memberikan yang terbaik kepada orang tua dan keluarga.
Catatan hati: Untuk semua sahabat, sungguh kehidupan akan tersenyum saat kita berlajar membacanya dalam nada hikmah dan cinta. Jangan pernah lupa cinta mereka yang tulus mencintaimu dan ingin selalu bersamamu walaupun hanya dalam bait-bait do’a.

Hidangan Tafakur:

Hayati 8 Kado Cinta Istimewa

Inilah saatnya kita bepikir tentang hal yang sangat berarti sejak kita dilahirkan. Yaitu kasih sayang orang tua dan keluarga. Berikut akan kita hayati 8 kado istimewa bagi kita yang tak ternilai harganya yang akan kita berikan kepda orang-orang yang kita cintai yang pernah disampaikan oleh Andi Muzaki dalam Keebook Private Librarynya:

KEHADIRAN

Sungguh indah dan kehadiran orang yang dikasihi merupakan kado yang paling indah bahkan tidak bisa digantikan dengan hal lain. Kita harus bertemu dan melihat wajahnya walau sesaat. Begitulah mungkin yang akan kita katakan bagi orang yang kita kasihi. Dengan era modern, kita sebenarnya juga bisa hadir melalui HP, surat, faks dan foto. Namun, secanggih apa pun tekhnologi, pertemuan fisik tetap menjadi dambaan semua orang tua dan anak. Jadi dengan berada di sampingnya, kita dapat berbagi perasaan secara utuh, langsung dan intensif. Maka, jadikan kehadiran kita sebagai penawar kebahagiaan.

MENDENGAR

Tidak banyak manusia yang berusaha memberikan kado ini. Seperti yang kita ketahui bahwa orang lebih suka didengarkan dibandingkan mendengarkan. Salah satu cara memusatkan perhatian dan kasih sayang kita kapada orang tua, teman dll adalah bersikap sopan di hadapan mereka dan berlapang dadalah dalam mendengarkan apa yang mereka sampaikan. Jangan pernah sekali-kali menampakkan sikap acuh tak acuk kita, atau memotong pembicaraan atau bahkan kita sengaja tidak mau mendengarkannya. Karena itu akan menjadi langkah awal rusaknya keharmonisan hubungan, apalagi pada orang yang lebih tua.

DIAM

Selain ucapan yang keluar dari mulut yang terdengar, diam juga memiliki pengaruh ada kekuatan tersendiri. Diam bisa juga digunakan untuk membuat situasi tidak kondusif, membingungkan, munghukum bahkan mengusir. Namun lebih dari itu, diam adalah kado yang indah bila ia menjadi cara menunjukan sikap sopan dan cinta kita kepada orang kita kasihi, sebab kita memberinya ‘ruang’ untuk memikirkan apa yang sedang terjadi. Bahkan Rasulullah jika ia tidak suka dengan sikap istrinya ia tidak langsung memvonis, namun dengan diamnya istrinya tahu kalau ada hal yang kurang berkenan.

KEBEBASAN YANG BERTANGGUNG JAWAB

Kita tidak bisa mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya tanpa melakukan aktifitas positif. Namun lebih dari itu adalah bagaimana kita memberikan kepercayaan dan amanah yang akan ia emban dan bisa dipertanggung jawabkan atas apa yang ia putuskan dan lakukan dalam kehidupannya.

KINDAHAN

Siapa yang tidak bahagia jika anak atau orang tua kita tetap sehat dan tersenyum saat kita temui. Tampil indah dengan wajah yang bahagia merupakan kado yang indah. Indah dalam segi pakaian, rumah dan yang paling penting adalah keindahan hati. Karena cinta adalah perpaduan keindahan itu sendiri.
TANGGAPAN POSITIF
Terkadang, tanpa sadar kita sering memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Ironinya lagi, seolah-olah tidak ada yang benar dari diri mereka dan kebenaran mutlak itu hanya bagi kita. Maka, mulai detik ini hadiahkan kado tanggapan positif kepada orang tua, sahabat, suami atau istri kita. Lakukan dengan tulus dan nyata. Ingat lah, kira-kira seberapa sering anda mengucapkan terimakasih pada mereka dan kapan terakhir kalinya ucapan itu anda nyatakan? Dan ingat juga, pernahkan kita memberikan apresiasi atas keberhasilannya? Atau meminta maaf jika kita melakukan kesalahan, walau harus memulainya hari ini.

KESEDIAAN MENGGALAH

Saatnya kita secara perlahan belajar berpikir dan berjiwa besar dalam menghadapi masalah. Karena tidak semua masalah layak menjadi bahan pertentangan dan apalagi memicu konflik pertengkaran. Jika kita mulai membuka hati dan pikiran untuk bisa melakukan hal terbaik pada saat genting ini, berarti kita sudah siap memberikan kado yang kita sebut “kesediaan mengalah.” Pepatah mengatakan Mengalah bukan berarti kalah, namun lebih menunjukkan kedewasaan kepribadian seseorang. Cara ini bisa memudarkan rasa sakit hati atau dendam dan sekaligus mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

SENYUMAN

Seperti yang dikatakan pepatah, senyum itu adalah megic dan memberikan energi luar biasa. Percaya atau tidak, kekuatan senyuman sangat besar pengaruhnya. Telebih lagi kita berikan secara tulus pada mereka yang kita sayangi tanpa diminta atau berpikir panjang. Ini adalah satu cara mencairkan hubungan yang beku, memberi semangat, mencerahkan suasana yang suram, bahkan penawar jiwa yang gundah. Pertanyaan, kapan terakhir kalinya kita menghadiahkan kado senyuman istimewa kepada orang tua, sahabat, suami atau istri? Pikiran yang luar biasa akan berujung pada nol besar tanpa tindakan nyata. Pikirkan kasih sayang mereka, lalu siapkan diri Anda untuk membagi kado-kado istimewa itu.

Dikutip dari Buku "Kado Cinta untuk Sahabat di Seluruh Dunia"
Karya:
Muklisin al-Bonai
Fathromi Ramdlon
Hendri F.A

Setiap Masa Penuh Dengan Karya


Memperpanjang umur adalah dengan berkarya, karena ketika seseorang telah berlalu (wafat), ia akan tetap disebut, entah dengan maki atau puji. (Chaidir)
Tidak dipungkiri jika ingin menjadi manusia, pemuda luar biasa adalah dengan berkarya. Sangat berbeda orang yang semasa hidupnya pernah berkarya dangan yang tidak pernah sama sekali.
[El-Bonai]
Hikmah ini bermula dari perbincangan singkat dengan salah seorang sahabat saya, E. Krisdiyanto. Ketika itu kami berada di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (SUSKA), RIAU. Sebelum pergi meninggalkan kampus, saya dan sahabat saya melihat info di papan informasi. Di sana terlihat foto lima orang sahabat yang melanjutkan study di Mesir, dalam pengumuman itu adalah informasi tentang iftor dan reuni Al-Kautsar.
Ternyata sahabat saya tersebut alumni dari Al-Kautsar, ia mengatakan bahwa satu yang terdapat di dalam foto itu adalah sahabatnya satu sekolah dan seorang juga siswanya ketika ia mengajar Aliyah Al-Kautsar.
Untuk meyakinkan saya ia menunjukan beberapa buku yang dikirim oleh salah seorang sahabatnya yang berada di Mesir tersebut. Kebetulan bukunya berbahasa Arab, salah satu bukunya adalah karangan Imam Al-Ghazali.
Nah, kawula muda sebagai generasi penerus, apa yang terpikirkan oleh kita dari kutipan kejadian di atas tadi? Ada hal luar biasa yang tetap mengalir sesuai dengan berlalu zaman, yaitu karya. Mari kita menelaah, bahwa salah satu karya yang populer dan orang yang berkarya tersebut masih disebut juga walau mereka telah lama wafat. Contoh di atas adalah karya imam Al-Ghazali. Pernahkah kita bertemu dan bercakap-cakap dengan beliau? Tentu tidak, akan tetapi ketika kita membaca karyanya, maka seolah kita berdialog, mendengarkannya berbicara, seolah-olah beliau ada di depan kita. Sepertinya ia masih hidup. Ya, masih hidup dengan nafas karyanya.
Berkarya sangat banyak jenisnya, salah satu yang akan tetap dan mungkin bermanfaat ketika kita telah wafat adalah tulisan atau buku karangan hasil pemikiran kita. Maka dengan menulis, kita bisa memberi, berbagi, terutama ilmu secara masal.
Mungkin imam Al-Ghazali dan Prof. Dr. Buya Hamka, atau ulama besar lainnya tidak berpikir bahwa apa yang mereka tulis bisa populer dan dibutuhkan orang sepanjang zaman. Namun Mereka berkarya untuk kemaslahatan umat, yang mungkin bisa bermanfaat bagi orang banyak dan tidak menutup kemungkinan pada generasi penerus.
Salah satu kata bijak mengatakan, “Dengan menulis (berkarya) kita dapat diketahui oleh anak cucu kita, bahwa kita pernah hidup”. Benar adanya, karya, tulisan adalah salah satu jejak kehidupan seseorang.
Dengan menulis, kita bisa memperpanjang umur, kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman walaupun nafas kita sudah berhenti berhembus. Maka menulislah, agar umur tetap panjang, tetap mengalir manfaat ilmunya. Rasulallah SAW bersabda:
“Jika anak adam meninggal, maka terputuslah seluruh amalanya, kecuali tiga hal; sodakah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendo’akan.” [HR. Abu Hurairah].
Berkarya merupakan pekerjaan yang mulia. Menulis adalah pekerjaan para ulama, pewaris para Nabi. Seperti yang dikatakan Saidul Tombang, wartawan Riau Pos, dalam pelatihan jurnalistik, Saidul Tombang bertutur bahwa menulis adalah ladang yang tak bertuan. Ladang yang sangat luas, dan tidak akan ada habisnya bagi siapa yang mau memanfaatkannya untuk kebaikan orang banyak. Karena ilmu harus diikat. “Ilmu itu ibarat udara yang kita hirup yang berlalu lalang, gagasan yang berhembus, dan ia hanya bisa dikumpulkan dengan tulisan. Selagi otak kita mampu berpikir disitulah selalu ada kesempatan menulis, dan menulis itu adalah memberikan identitas baru dan nilai tambah pada diri seseorang,” ujar Saidul, begitu ia biasa disapa.
Sungguh sangat disayangkan kita hidup di dunia, namun kita pergi tidak meninggalkan bekas, tidak meninggalkan prestasi, karya, tulisan yang bisa memperpanjang umur kita dan sekaligus tetap memberi manfaat bagi orang lain yang kita tinggalkan.
Alangkah istimewanya seorang anak muda atau siapa saja yang mengisi setiap masanya, yang terus berusaha memberi kebaikan, membuahkan karya, menuliskan sesuatu yang amat berguna bagi orang lain. Saidul Tombang menambahkan, ”Orang yang memiliki karya dengan orang yang tidak berkarya sangat berbeda.” Ya, sangat berbeda seorang pemuda yang berkarya dibandingkan pemuda yang tidak menyumbangkan apa-apa di masa mudanya.
Kurnia Budiyanti, salah seorang aktivis pemerhati dunia remaja, mengatakan bahwa seseorang sangat dihargai dan dinilai dari tingkat pemikirannya, semakin tinggi pemikirannya, maka semakin tinggi nilai kepribadiannya. Seseorang memiliki pemikiran dan kemudian dituangkannya disebuah tulisan akan menambah nilai dirinya. Nah, Bisa jadi seorang pelajar akan memiliki nilai lebih dari gurunya jika pelajar itu telah memiliki karya nyata. Karena orang yang berkarya sangat jarang kita temui, yang jelas kemampuan yang mereka miliki dalam berkarya dan menulis adalah nikmat dan karunia Allah yang mesti disyukuri dan tidak untuk disombongkan.
Isilah masa muda kita dengan nafas karya, belantara hidup ini sangat tidak bernilai ketika kita lewati tanpa berbuat sesuatu yang bermakna dan berarti. Cara sakti menimbulkan gagasan dalam menulis:
1. Banyak membaca.
2. Banyak berjalan.
3. Banyak bersilaturahm. [Bambang Trim]
Read me
Mutiara Hikmah:
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.
[Ali bin Abi Thalib. ra].
Read me
Mutiara hati:
Bukan termasuk kebaikan sepanjang hidup jika seseorang meninggal dunia dan tak ada prestasinya yang dikenang dengan baik.
[Muhammad Nabil Kazhim]
Read me
Mutiara Hati:
Jika tidak ada orang yang menulis ilmu, maka kita tidak akan bisa membaca ilmu di buku-buku yang kita baca saat ini bahkan kita kehilangan banyak ilmu dan pengalaman orang terdahulu. [
[Sya’ir Negeri Bonai]]
Bagaimana bisa menghasilkan karya? Menulis buku atau yang lainnya? Penasaran? Silakan request edisi lanjutan tulisan ini....insya Allah kita bisa sama-sama berbagi hikmah dan MARI.....CERAHKAN BANGSA DENGAN PENA.” key.....
By: Muklisin Al-Bonai