Jumat, 20 Desember 2013

Menjauhi dosa dan maksiat

Mengulang kembali apa yang pernah dikatakan oleh syaikh Ibn ‘Athaillah, “Takutlah bahwa bila kebaikan Allah selalu engkau peroleh pada saat engkau berbuat maksiat kepada-Nya, lambat laut itu akan menghancurkanmu.” Faktor utama yang menghitamkan hati hingga menjadi keras, tumpul dan rusak (hilang) adalah dosa dan maksiat. Ibarat saldo di bank, setiap satu dosa akan menambah saldo direkening hati berupa kekotoran, hitam, maka semakin banyak dosa dan maksiat hati akan semakin hitam. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, yang artinya, “Setiap mukmin jika berbuat dosa akan muncullah satu noda hitam di hatinya, jika bertaubat dan menjauhinya, dan meminta ampun hatiya kembali bersih, sebaliknya jika selalu bertambah dosa itu, bertambah dosa itu, bertambah pula nodanya hingga penuh berkarat. Sebagaimana yang disebutkan Allah SWT dalam Al-Qur’an, ‘Sekali-kali tidak bahkan hati mereka berkarat disebabkan oleh apa yang mereka perbuat’.“ (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi). Maka dari itu setiap mukmin wajib meninggalkan maksiat dan bertaubat dari dosa. Kemudian meninggalkan hal-hal yang sia-sia, syubhat dan yang mengundang syahwat. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya, “Di antara kebaikan keislamana seseorang adalah meninggalkan segala yang tidak bermanfaat.” (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi) Abu Abdillah mengatakan, “Termasuk meninggalkan hal yang tidak perlu, baik perkataan, pandangan, pendengaran, bersikap kasar, berjalan, berpikir dan seluruh gerak anggota lahiriah dan bathin.” Semoga dengan mendapatkan keterangan ilmu dan faedah untuk membersihkan dan menghidupkan hati, sehingga kita kembali mendapatkan hati yang lebih bersinar dengan cahaya ilahi. (Dari Buku MENCARI HATI YANG HILANG, KARYA; Ust. Tajuddin Nur, Lc & Muklisin Raya TM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar