MANUSIA BINTANG BERPRINSIP
“Kegagalan adalah Kecelakaan Kecil”
Apa itu Kegagalan?
Jika kita buka inspirasi kita, ternyata kegagalan yang selalu hadir di kehidupan kita ini, mempunyai makna tersendiri. Yang merupakan singkatan dari “ Kurang Enerjik akibat gampang lemah dan nyerah”. Kedua sifat tersebut (lemah dan menyerah) saling berinteraksi, sehingga akan menciptakan sebuah kegagalan. Yang bukan merupakan hal yang taboo lagi bagi kita semua. Setiap ada usaha niscaya akan muncul kegagalan. “Lalu bagaimana mengatasi problem ini”?......
Salah satu cara yang paling ampuh mengatasi kegagalan adalah dengan tidak lari dari kegagalan tersebut. Bila kegagalan menghampiri kita, jangan kita biarkan diri ini terpuruk pada sebuah penyesalan yang sangat larut. Kegagalan boleh saja hadir, tapi bagi orang yang mau sukses justru dengan kegagalan ini ia jadikan sebagai cambuk untuk merenungi kesalahan-kesalahan sehingga dengan perbaikan tersebut akan membuahkan kepada kesuksesan. Jangan katakan bahwa kegagalan merupakan suatu masalah yang dapat menghambat kesuksesan. Justru sebaliknya, dengan kegagalan itulah yang membuat kita sadar, bangkit dari keterpurukan dan kesalahan yang pernah kita lakukan, dan jangan lupa katakan bahwa kegagalan ‘adalah bahan corrector’ diri agar menjadi yang terdepan.
Menjadi yang terdepan bukan berarti kita tidak perlu melihat kebelakang, justru dengan demikianlah merupakan hal yang sangat berkualitas di dalam hidup. Karena, dengan kesadaran kita yang tinggi tidak mustahil “ bulankan kugapai.” Jangan pernah merasa bangga dan puas dari apa yang telah kita dapatkan. Justru berbanggalah karena diri ini pernah di singgahi kegagalan. Seorang yang sukses, ia malu mengatakan ia paling hebat, dan ia paling super. Karena ia takut akan datangnya penyakit yang sangat berbahaya, bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga orang lain, yaitu penyakit SOMBONG. Yang sampai saat ini penyakit tersebut belum ditemukan obat penyembuhnya, kecuali dengan kesadaran diri. “siapa kita ini”?....
Obatnya tidak berbentuk tablet, suntikan dan sejenisnya. Tetapi obatnya berbentuk renungan dan mau menghargai orang lain. Jika sudah demikian akan terpancing diri ini untuk maju dan berkembang. Terus “Strive and Struggle” dan kembangkan kamu punya “Experience and Ability” dan jadikan kegagalan itu sebagai cambuk pemacu sukses. Sekaligus sebagai kendaraan yang membawa penumpangnya agar sampai di tempat tujuan. Jika kendaraan tersebut dalam perjalanan membawa penumpangnya terjadi kecelakaan jadikan kemacetan atau kegagalan itu sebagai celaka kecil. Jika kendaraan itu sudah bangkit dari kemacetannya tentulah dengan terus ia akan melangkah maju dengan kekuatan yang dimilkinya. Begitu juga dengan kegagalan, hendaknya dijadikan pendorong untuk terus melangkah maju.
Apa Penyebab Terjadinya Kegagalan?
Kegagalan muncul, barangkali karena kita sering menunda-nunda waktu yang ada dengan tanpa memanfaatkannya. Sehingga selalu menyampingkan hal-hal yang positif yang dapat menjadikan kita sebagai insan yang berguna, baik bagi Bangsa, Negara, dan Agama.
Dari kegagalan itulah semoga bisa membawa raga ini untuk “Correction” karena “kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda”.
Jadi, kuncinya jangan pernah lari dari kegagalan. Karena akan mengakibatkan kegagalan menjadi penghambat kesuksesan.
Selain itu, penyebab kegagalan muncul dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. (Thomas Elva Edison).
Maka perlu dihayati :
•Janganlah mudah meyerah karena kegagalan
•Terus struggle (berjuang)
•Terus semangat dan tingkatkan wawasan yang ada
Karena, seratus kali salah ditambah kebaikan, jauh lebih baik, dari pada satu kali kurang perbaikan. Oleh karena itu, jangan sia-siakan waktu yang tersisa ini berjalan tanpa ada persinggahan dari kita. Buanglah rasa malas yang menyebabkan munculnya kelalaian. Sehingga tidak ada semangat untuk terus melagkah kedepan, walaupun selangkah demi selangkah yang dilakukan, niscaya akan menjumpai hasilnya dan bahkan akan sampai di tempat tujuan. Oleh karena itu ambil manfaat dari kegagalan, karena sesungguhnya kita tidak akan pernah gagal jika mau mempergunakan hidup ini dengan sebaik mungkin. Jadilah “ The human of the best in this world”. Dengan catatan: jangan menganggap kegagalan hal yang sulit untuk diatasi, untuk itu sambutlah kegagalan itu dengan ramah, karena dengannya akan mendapatkan pengalaman yang terindah. Maka jangan katakan: “AKU TAKUT GAGAL“ ganti kata-kata itu menjadi “AKU HARUS BERANI”. Harus berani melangkah maju, dalam mengharungi segala fenomena di dunia ini. Harus berani mencoba, setelah dicoba terbiasa, setelah terbiasa akhirnya menjadi suka. Walupun pertama berat untuk dilakukan, tetapi jika sudah terbiasa akan menjadi cinta. Tak cinta makanya tak sayang. Oleh karena itu sangat perlu mencoba tanpa ada rasa takut, kita tidak mungkin bisa makan durian jika kita takut melihat duri di luarnya.
Kita tidak mungkin bisa merasakan manisnya gula tanpa kita cicipi, kita tidak mungkin menjadi sukses tanpa usaha. Beras tidak mungkin menjadi nasi jika tanpa ditanak, untuk itu hidup perlu pengorbanan dan ketergantungan kepada SABU-SABU (Selalu Berbuat Sampai Berubah).
Benang tidak mungkin menjadi kain jika tanpa ditenun. Maksudnya kita perlu mencoba, agar tahu hasilnya. Untuk itu jangan pernah merasa bosan dengan mampirnya kegagalan. Karena ia akan membuat hidup ini bergairah, gembira dan menyenangkan selagi tahu cara mengatasinya. Dengan demikian tanamkan pada hidup ini sebatang pohon yang dapat menghiasi setiap langkah kehidupan. Pohon yang perlu di tanam dalam hidup ini adalah sebatang pohon PALEM yang merupakan singkatan dari “Penghidupan Aktif, Efektif, Lihai, Energjik, dan Menyenangkan”. Kelima hal tersebut bisa diraih oleh siapa pun selama mau menggunakan waktu yang sempit ini dengan berbagai hal yang bermuatan proton dan bernilai positif. Bisa menaklukkan diri sehingga hanyut dalam kelemasan perjuangan karena menaklukkan diri adalah kemenangan yang paling mulia yang itulah “kegagalan”. Tidak mustahil orang yang lemah, miskin, tidak mendapatkan sesuatu yang terbaik asal dengan ketekunan. Karena, keberhasilan itu adalah milik orang yang tekun. Untuk itu jangan jadikan perjalanan ini tertunda akibat telah mendapat kegagalan. Jadilah manusia yang selalu beruntung dan jangan mau jadi orang merugi ataupun celaka.
Nah, tergantung dari diri ini, apakah mau memilih kode C (Celaka), atau M (Merugi) atau lagi B (Beruntung).
Merupakan pilihan kita semua dalam menjawabnya. Bagi orang yang menginginkan sukses, sudah barang tentu ia akan memilih kode B (Beruntung) dan akan meninggalkan kode C dan M, dan bagi orang yang enggan untuk sukses dan mendapatkan gelar B tentulah ia dengan tidak sungkan-sungkan untuk mempersilahkan gelar C dan M tertanam pada dirinya. Jika sudah demikian, akan mudah dirinya terjerumus kejurang kegagalan yang paling dahsyat. Yang disebabkan kurangnya perbaikan diri selama hidup ini. Kita harus optimis, dengan selalu kreatif dan dapat menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Lihatlah Imam Syafi’i beliau merupakan murid Imam Maliki, tetapi beliau tidak ikut mahzab Maliki, beliau bikin mahzab sendiri untuk itu terimalah kegagalan dalam hidup ini dan jangan pernah bosan dengan kegagalan. Karena orang yang pandai mengatasi kegagalan, niscaya akan membawa kepada dampak positif yang berupa kesuksesan.
Rumah Kisah Inspirasi
Don’t be Week Cause The Failed!!!
Pada suatu ketika, ada seorang pemuda yang berkeinginan bekerja di sebuah perusahaan termegah di kotanya. Ia pun mencoba untuk mengabdikan dirinya sebagai karyawan di perusahaan itu. Setelah sampai di perusahaan itu ia pun menyerahkan surat lamaran kerjanya. Namun, setelah dibaca oleh manajer perusahaan ternyata ia tidak diterima di perusahaan itu. Ia pun merasa kecewa dan akhirnya meneruskan lagi keperusahaan yang bisa menerima bekerja. Setelah mengulangi sebanyak 3 perusahaan, ternyata tidak satu pun yang mau menerima pemuda itu bekerja. Lalu pemuda ini pun frustasi. Dengan langkah gontai ia mencoba meneruskan langkahnya, kemudian duduk di bawah sebatang pohon sambil merenung nasibnya. Setelah sekian lama ia duduk tanpa disengaja matanya terarah kepada seekor laba-laba yang lagi membuat sarangnya, dengan wajah yang kesal ia pun mencoba mengusir laba-laba tersebut dengan melempari laba-laba itu dengan batu kerikil. Setelah dilempar, tenyata laba-laba itu mengukir kembali sarang yang telah rusak itu. Pemuda itu pun mengamatinya, dengan penasaran pemuda itu mencoba lagi merusak sarang yang di jalin laba-laba itu. Dan ia mencoba mengamatinya, setelah sarangnya rusak, hal yang sama terjadi, laba-laba kembali menciptakan jalinan sarangnya. Dengan rasa kesal, pemuda tersebut mencoba lagi merusak sarang laba-laba untuk yang ketiga kalinya. Namun, hal yang sama masih terjadi, seekor laba-laba itu masih tetap membuat sarangnya yang telah dirusak.
Setelah melakukan hal yang sama ketiga kalinya, pemuda ini pun tertarik dengan apa yang dilakukan seekor laba-laba, yang tidak pernah menyerah sekalipun sarangnya telah dirusak. Pemuda itu pun mengambil hikmah dari kejadian tersebut, dengan tubuh yang semangat ia bangkit dari tempat duduknya dan terus ingin meneruskan langkahnya untuk melamar sebagai karyawan di perusahaan. Hal aneh pun terjadi, setelah diulanginya ke perusahaan yang tidak mau menerima ia bekerja sebelumnya, sang manajer melihat ia kembali mengajukan lamaran, maka manajer perusahaan itupun lansung menerima ia bekerja di perusahaan itu.
Setelah itu, pemuda itupun lansung mengucapkan puji syukur kepada sang khalik yang masih memberikan petunjuk kepada hamba-Nya agar tidak berputus asa dengan perantaraan seekor laba-laba hal yang menakjubkan terjadi, jika tidak mengenal sifat putus asa. Sebagian orang merasa diri mereka tidak beruntung atau tidak bernasib baik. Sikap ini yang membuat orang-orang tidak menerima tanggung jawab atas positif dalam hidup mereka. Mereka mengerjakn sesuatu dengan setengah-setengah dan berkata “saya akan mencobanya”, “saya akan lihat apakah itu bisa dilakukan”, “saya akan rugi”. Orang seperti ini pasti akan gagal karena mengerjakan tugas tanpa kegigihan dan sudah barang tentu tidak bisa mencapai puncak kebrhasilan. Salah satu ciri orang yang bisa mencapai puncak keberhasilan adalah orang yang menyelesaikan pekerjaannya tanpa mengeluh, tanpa mencari alasan, atau mengkambinghitamkan orang lain.
Walaupun kegagalan diperolehnya, akibat perbuatan orang lain, tapi tidak bisa menyalahkan orang lain dari kegagalan kita. Salah satu cara untuk dapat menghindari hal demikian, kita dapat memberikan motivasi kepada diri kita. Karena, sebuah motivasi adalah sesuatu yang mendorong untuk bertindak, tapi ingat musuh terbesar dari motivasi adalah rasa puas dengan diri sendiri. Rasa puas dengan diri sendiri inilah menyebabkan frustrasi seperti cerita di atas. Dan sudah barang tentu orang yang frustrasi akan menyerah karena tidak menemukan lagi apa yang penting dalam hidup ini. Sebagai renungan, cara terbaik menghadapi kesulitan ialah: hadapi, terima, dan lepaskanlah tantangan, kesulitan, jangan berusaha lari dari kegagalan. Karena menghindari kegagalan tidak akan menyelesaikan apa-apa. Sebagaimana wise words yang bersumber dari Active Learning mengatakan cara “untuk lulus dari ujian adalah dengan mengikuti ujian”. Cara lain untuk mengatasi kesalahan adalah: cepat megakuinya, dan tidak mengulanginya. Memang sebuah kesuksesan tidak jarang bisa lepas dari kegagalan yang pernah diperbuat. Jika dikaitkan dengan segala Aspek kehidupan tak ubahnya seperti alat tulis yang bermerek pensil, karena sebelum dikemas dalam sebuah kotak yang sangat rapi, sang pencipta pensil pertama sekali menyampaikan pesan kepada pensil. Ada lima hal yang harus kamu ketahui sebelum kamu dibeli oleh para konsumen, dan ingatlah selalu pesan ini, maka kamu akan menjadi pensil is the best in the world.
Pertama: kamu akan bisa mengerjakan banyak hal, setelah kamu membiarkan dirimu dipegang oleh seseorang.
Kedua: kamu akan merasa sakit setiap kali di raut, tapi kamu memerlukan itu untuk menjadi pensil yang terbaik agar dapat ditulis diselembar kertas.
Ketiga: kamu akan bisa memperbaiki setiap kesalahan yang pernah dilakukan dengan bantuan penghapus dibelakangmu.
Keempat: bagian yang paling penting dari kamu akan selalu berada di dalam.
Kelima: pada permukaan yang digunakan, kamu harus meninggalkan jejak.
Sekarang coba kita kaitkan dalam kehidupan kita sehari-hari dengan berpedoman kepada hal-hal yang harus dilakukan agar menjadi insan KAMIL.
Pertama: kita akan bisa mengerjakan banyak hal yang bermanfaat.
Kedua: kita pasti mengalami sakitnya ditajamkan dari detik-derik, menit kemenit, bahkan tahun ketahun dengan melalui berbagai pengalaman. Seperti kegagalan, agar kita menjadi orang yang lebih bermutu.
Ketiga: kita harus mengkoreksi segala kesalahan yang telah diperbuat.
Keempat: yang penting hati dan jiwa adalah apa yang selalu ada di dalam kehidupan .
Kelima: pada langkah yang kita lalui, harus meninggalkan bekas seperti halnya sikap ramah dan etika yang baik (bermnafaar kiprah dan karya).
Kelima hal diatas, semoga bisa tertular kepada diri kita semua. Sehingga kita akan selalu dijuluki dengan orang yang bergelar B (Beruntung). Ciri orang beruntung adalah orang yang sebelum mendapatkan keberuntungan selalu berguru pada kegagalan atau kesalahan-kesalahan yang pernah di perbuat. Dan cara terbaik untuk menemukan kelemahan adalah dengan mengamati sesuatu dari orang lain yang menjengkelkan kita.
Jangan pernah merasa minder dengan apa yang telah dikatakan orang-orang kepada kita seperti “Ah, orang seperti kamu tidak akan bakalan sukses, tampang aja jauh deh”. Justru dari situlah kita jadikan tolak ukur yang baik sekaligus vitamin gratis.
Tidak perlu kita simpan dendam atau ejekan orang lain dimemory kehidupan ini. Karena semua akan sia-sia, karena dunia bukan tempat pembalasan, maka ejekan dan keburukan orang lain kita tulis di pasir yang berada di tepi lautan, karena akan mudah hilang dibawa ombak dan terpaan angin, dan jadikan pula sesuatu yang terbaik yang telah diberikan orang kepada kita, kita tulis di atas batu karena tidak mungkin hilang tulisan tersebut kecuali ditelan zaman. Orang yang ingin sukses selalu membiarkan dirinya mendapat kehinaan, karena baginya akan merealisasikan konsep pemacu semangat, dan ia tidak berbangga hati apabila sewaktu-waktu dipuja dan dipuji oleh orang-orang banyak. Karena ia takut dirinya akan hanyut dalam kesombongan sehingga tidak mau bergerak dan bangkit kembali. Sehingga jika sudah demikian tidak mustahil yang kecil menjadi besar. Sehingga menjumpai kesulitan-kesulitan yang tiada tara. Perlu digarisbawahi bahwa berbagai macam peristiwa yang melintas dalam kehidupan kita mampu menyerap hikmah yang berharga. Setiap kesulitan (kegagalan) yang ada pastilah ada kemudahan setelahnya.
Yakin dan percayalah pertolongan sang khalik akan selalu menyertai kita, selama kita masih mengharapkan bimbingannya. Jadikan hidup ini pengalaman berharga dalam setiap hal yang dilakukan, hidup laksana panca indera seperti halnya dua tangan dan dua telinga yang merupakan panca indera pendengaran dalam kehidupan. Jika kita boleh memilih apakah mau menjadi dua tangan atau dua telinga? Bagi orang yang mau berpikir dengan lantang pasti ia akan memilih mau menjadi kedua tangan ketimbang dua telinga. Karena kedua tangan kanan dan kiri telah menciptakan pembagian kerja yang harmonis dan saling tolong-menolong, jika si tangan kanan sakit, si tangan kiri mengobati. Begitu juga sebaliknya. Tangan kanan mengerjakan pekerjaaan yang mulia tanpa rasa angkuh sedikit pun. Dan tangan kiri megerjakan pekerjaan yang kotor-kotor tanpa ada rasa iri kepada tangan kanan. Lalu dengan kedua telinga kanan dan kiri bentuknya sama dan bahkan tugasnya sama, akan tetapi tidak pernah saling mau membantu, selama hayat dikandung badan. Kita lihat telinga kanan tidak pernah mau menjenguk telinga kiri begitu juga sebaliknya.
Di sini kita lihat tidak ada ukhuwah di antara mereka dan tidak ada rasa persaudaraan di antara mereka sehingga tanpa disadari tetangga bahkan keluarga sendiri terbengkalai. Semoga kita termasuk orang yang pandai mempergunakan hidup ini dengan sebaik-baiknya, masalahnya apakah kita termasuk kedua tangan atau dua telinga hanya pribadi kita masing-masinglah yang menentukannya.
Jika hari ini kita telah bejuang, maka niscaya esoknya akan lebih baik lagi. Sebaliknya jika hari ini kita lebih banyak menyia-nyiakan hidup, berfoya-foya, maka niscaya esoknya akan mendapatkan balasan yang setimpal, dengan apa yang pernah dilakukan. Untuk itu merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan, jika kita bersedia mengubah hari ini jauh lebih baik dari hari kemarin, dan jangan jadikan kegagalan itu sebagai “Kurang Enerjik akibat gampang lemah dan nyerah”.
Kegagalan adalah hal Biasa
Dalam hidup ini, kesulitan dan kemalangan bisa terjadi kapan saja, dan untuk siapa saja. Termasuk kegagalan. Lantas dengan kegagalan tersebut jangan dijadikan tolak ukur untuk menyurutkan langkah kita. Teruslah bergerak dan mohon petunjuk dari-Nya.
Mungkin ketika kita meminta setangkai bunga yang indah kepada sang Khalik,
tapi Dia beri kaktus yang berduri,
kita meminta kupu-kupu,
tapi ia beri ulat.
Kita pun sedih dan kecewa.
Namun kemudian kaktus itu berbunga, indah sekali
dan ulat itu pun menjadi kupu-kupu yang cantik.
Renungilah semuanya..
“Semua diberikan indah pada waktunya .Allah tidak memberikan apa yang kita harapkan, tapi Dia memberi apa yang kita butuhkan.”
Kadang kita sedih, kecewa, frustasi, berburuk sangka tapi jauh di atas segalanya, Dia sedang merajut yang terbaik dalam kehidupan kita. Maka tetaplah menilai kebaikan dari sudut hikmah kejadian yang pernah terjadi.
Ketika kita di hidangkan sebuah pertanyaan, sa’at kemalangan menimpa, anda ingin jadi kentang, telur atau kopi?.....
Mungkin jawaban yang timbul berbagai macam dan beragam bentuknya, barangkali ada yang ingin jadi kentang, telur, kopi. Kentang, telur, dan kopi mengalami kemalangan yang sama, jika dipanaskan diair jelas sekali airnya sama-sama mendidih. Tapi masing-masing dengan kata lain mereka bereaksi dengan cara yang berbeda. Kentang yang semula keras dan kuat, menjadi lembek dan lemah sesudah direbus dalam air mendidih. Telur rapuh, sebelum dimasukkan kedalam air mendidih, isinya yang cair dilindungi kulit tipis. Tapi air mendidih membuat isi telur menjadi keras. Bubuk kopi yang paling unik, setelah terkena air mendidih, bubuk kopi tetap sama tapi mengubah air mendidih menjadi warna hitam dan menciptakan sesuatu yang baru. Apakah kita semua seperti telur dengan hari yang lunak, tapi berubah karena panas. Apakah kita mempunyai semangat yang lentur, tetapi setelah musibah menimpa menjadi keras dan kaku. Apakah kulit kita masih tampak sama, tetapi dalam pahit dan keras dengan semangat yang kaku dan hati yang membeku, ataukah kita seperti bubuk kopi? Bubuk kopi itu mengubah air panas yang mendatangkan penderitaan dan kesulitan. Ketika air menjadi panas, bubuk kopi melepaskan aroma dan cita rasa yang unik, yang siap dihidangkan atau disuguhkan kepada orang-orang yang narsis dengannya.
Semua tergantung dari kita semua, apakah mau menjadi seperti kentang, telur, atau kopi, yang jelasnya kita tetap semangat dalam hidup ini, dan katakan terus-menerus kalau “saya berani gagal”. Jaga semangat kehidupan karena arah dan tujuan kita masih jauh. Langkah harus semakin tegap. Perubahan adalah suatu kepastian, jangan disibukkan dengan hal yang tidak penting Bangkit dan Semangatlah.
Kesuksesan dan perubahan hanya akan dimiliki oleh pemuda berkeyakinan mendalam, dimulai oleh pemuda yang cerdas, dilaksanakan oleh orang ikhlas, dimenangkan oleh orang yang berani.
Jika semua potensi bersatu, maka niscaya kemenangan akan mudah diraih. Kita belum terlambat, jika kita mempersiapkan kendaraan untuk berpacu demi menjaga diri agar tidak cepat putus asa hanya karena hal-hal yang kecil. Dan jangan takut untuk menyatakan bahwa “Failed is Usual Problem”.
Cuplikan Buku: Saatnya Jadi Manusia Bintang:
Membangun Semangat dan Optimisme Kesuksesan Besar
karya: Jeki As-Syabab & Hayat. S Al-Mubarrok (Adalah calon mahasiwa, yang luar biasanya mereka menulis buku ini ketika masih sekolah, kelas 3 SMA/MAN, terinspirasi dari buku Berani Maju tanpa Rasa Malas)
Pengantar: Muklisin Al-Bonai (Direktur MMG, Presiden ACF, Penulis 8 buku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar